" Kesan pertama "
Dari semalam hujan masih belum reda juga, Pagi ini dinginnya beneran juara.
Duduk didepan kelas adalah kewajiban yang harus dilakukan ketika bel masuk belum berbunyi,
" hujan masih aja awet ya dari semalem ga reda-reda, malahan tambah deras aja. "
Kulihat Eki,wasis,Reza didalam kelas dengan wajah yang suram. " IDIOT " teriak wasis dan eki ke Reza. ternyata mereka menyadari apa yang dilakukan Reza daritadi di bangku paling belakang, Reza si manusia busuk itu lagi asik nonton Bokep dari hp nya.
eki,reza,aku |
Tak lama, Sring sring sring : Fokus pandanganku berubah sekarang, kupandang senyumannya, ku gelitiki diriku sendiri dan mulai senyum-senyum ga karuan. Awan berjalan tergesa-gesa, tanpa fikir lagi kuhentikan langkah tergesa-gesa awan seketika,
Gue : " Cie buru-buru amat mau kemana jeng ? "
Awan : " Eh ada kakak, iya nih kak aku kira udah telat masuk sekolah. Eh ga taunya belum masuk "
Gue : " Emang kalo sekolah disini ya gitu, kalo hujan pasti guru-guru juga pada telat dateng "
Awan : " haha ia nih ka, padahal tadi dari rumah aku udah buru-buru, tau gitu mah aku santai aja ya berangkatnya "
Sambil berjalan beriringan ke arah kelasnya awan
Gue : " Emang rumah awan jauh gitu dari sini ? "
Awan : " ya lumayan sih kak, ga terlalu jauh juga. Tapi kalo namanya hujan jadi beda cerita kak "
Gue : " Maksudnya ? "
Awan : " Ya kalo hujan perasaan jauh banget hehe mungkin karena ingin cepet sampe sekolah kak. jadi gitu. "
Gue : " Hmmm ia juga sih. yaudah kalo km ngerasa jauh dari sekolah, gimana kalo pulangnya kita bareng, biar ada temen dijalan "
Awan : " Haha tuh kan kakak langsung ngemodus aja "
Gue : " Engga modus juga kali wan, serius ini mah "
Kemudian Awan masuk kedalam kelas tanpa ngasih jawaban.
" Ada yang tau gimana cara mulai pembicaraan gak ? "
Bel pulang sekolah berbunyi, waktunya anak-anak busuk pulang hahaha.
untuk hari ini kayanya bakalan beda deh ceritanya.
Gue : " brays Kayanya aku pulang duluan deh, ga akan nongkrong dulu sama kalian. "
Eki,Wasis,Reza : Yaudah terserah.
Sementara Eki,wasis,Reza pulang duluan dan aku tau mereka kalo ga nongkrong di rumah wasis karena hujan belum juga reda.
Aku masih berdiri didepan kelas menunggu dia datang.
Aku lupa tepatnya berapa lama aku nunggu, ga terlalu lama sih.
" Hujan ini malah tambah deras ", tak pernah terfikirkan apa yang harus aku ceritakan sama dia. kalau dia bener mau pulang bareng, aku bukan orang yang pandai memulai obrolan, tapi hari ini pasti aku coba.
Tiba saatnya, kulihat awan berjalan bertiga. wajah lelah setelah seharian belajar justru bikin awan tambah keliatan cantik, hati ini berdegup kenceng bingit sekenceng butiran air yang jatuh dari langit. kuhampiri awan dan kedua temannya.
Gue : " halo awan . jadikan ? "
Awan : " maksudnya kak ? "
Gue : " Aku anter kamu pulang ? " Sumpah waktu itu aku gugup segugup-gugupnya. rasanya tiba-tiba pegel semua badan.
Awan : " haha ternyata beneran nih si kakak, kirain main-main doang tadi pagi "
Gue : *sambil memberikan kode ke dua temen awan supaya mereka pergi duluan* " Iya dong serius wan, masa sih bercanda "
Awan : " Tapi inikan masih hujan kak "
Gue : " ya kita tunggu aja sampe hujannya reda "
Syukur awan tidak menolak ajakanku waktu itu.
5 tahun sudah itu terjadi bahkan sampai saya menulis kejadian itu di blog ini bikin aku senyum-senyum sendiri. oke skip bro
Kuajak awan ke gerbang depan sekolah sampai hujan reda.
ketika dekat dengan seseorang yang benar-benar disukai, kenapa semua kalimat yang sempat di siapkan ga pernah bisa keluar dari mulut ini, aku hanya bisa berbicara dalam hati saja, aku takut salah dalam berbicara dan takut menyinggung perasaan awan, sejauh kita berteduh di gerbang depan sekolah, hanya obrolan ringan yang garing yang dapat aku sajikan kepada awan.
" Jangan terlalu difikirkan ketika hujannya, coba lihat setelah hujan reda dan air-air itu menetes satu persatu dari dedaunan, itu suatu keindahan yang diberikan Tuhan melalui hujan " itu kata-kata Awan.
Karena hujan ga juga reda dan awan yang sebenarnya mulai gelap, aku mengusulkan untuk memaksakan pulang.
Awan : " serius nih kak, kita hujan-hujanan ? "
Gue : " kenapa awan takut kebasahan ya ? "
Awan : " engga sih "
Gue : " yaudah ayo "
Awan : " Oke siapa takut "
Kulihat wajah awan, tanpa beban ia menyatu dengan hujan sore ini.
" ternyata ga salah babehnya ngasih nama awan dia beneran seperti penghias langit yang cantik "
Suer aku ga tau harus ngelakuin apa kalo udah gini, rasanya itu canggung,aneh, terus serasa gatel-gatel seluruh badan hahaha.
Seragam ku udah terlanjur basah kuyup begitupun dengan awan, jadi ga ada alesan lagi buat kita berteduh dulu, pokonya terabas aja.
entah apa yang ada difikiran awan saat itu, dalam hati ini terus bertanya tentang perasaan awan terhadapku, tapi aku sadar ini terlalu cepat buat seseorang jatuh cinta.
"Anggapan orang banyak salah tentang kedalaman lautan, ternyata hati seorang wanita jauh lebih dalam daripada lautan."
Tiba dirumah awan. mama nya awan ramah sekali menyapa, kebetulan ayahnya awan lagi diluar jadi dirumah cuman ada awan sama adiknya. ga begitu berlama-lama aku dirumah awan soalna malu sama mamanya awan, aku langsung pamit pulang
Hari itu menjadi permulaan ketertarikan yang sesungguhnya aku ke cewek. terus kejadian itu yang membuat kita semakin dekat. oh ia lupa waktu aku mau pamit pulang aku meminta nomer hp nya awan juga, soalnya aku inget waktu sampe dirumah aku sms awan.