Senin, 03 September 2012

galeri suara rendah biola ku

fajar yang pastinya akan disusul oleh merah membakarnya alunan terik matahari ini
sengaja aku menulis ini setidaknya kuberikan penghargaan ini pada biola ku . untuk kebiasaannya yang menemani ku dihari-hari ku yang penuh dengan kesekatan kepenatan dan pantulan
bising suara rendahmu membuat alunan yang memilu bagaikan rangkaian lari kecil seorang gadis yang ingin menari dalam alunan biola ku . sekat-sekat warna sepatu putih yang ia kenakan dengan syal berwarna biru pudar yang ia gantungkan yang menutupi bagian lehernya yang menyeruak mengharumkan pandangan memberikan dansa hayalan yang tiada taranya. " iya . benar kini fikiran ku melayang kosong jauh dari nada rendah tadi nada bising yang sengaja aku mainkan tak kunjung ku hentikan ini " saakit , saaakit sekali bayangan gadis bersyal biru pudar itu pun menghilang seiring dengan kuhentikannya gesekan busur pada biolaku .
aku banyak mengambil pelajaran dari biolaku ini . dia (biola ku) tidak akan pernah mengeluarkan suara rendah yang meramaikan ruang kosong ku ini tanpa pasangannya yaitu busur biolaku . mereka hidup berdampingan seimbang dan bersuara. begitupun cinta dan kehidupan ini . ada siang tentu pasti ada malam , dekat - jauh , tinggi - rendah , dan malam pasti ada siang .
tentunya semua rotasi ini pasti kita alami , rotasi dimana pasang surutnya hati manusia , dimana yang satu mencintai dan yang lainnya menerima dengan tidak peka bahwasanya ada hati yang mengharapkan untuk memilikinya , tapi biarlah lukisan lirik jeritan nada rendah yang sangat bising didalam hati ku ini cukup ku tuangkan dalam gesekan berat pada senar biola ku , sepertinya dialah satu-satunya pendengar setia jeritan hati ku dan dialah yang paling mengerti isi fikiranku , Terimakasih my violin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar