Jumat, 07 September 2012

menyerah atas keadaan



Kau tiba-tiba muncul dalam perjalanan ku.
imajinasi ini kembali merusak otak kanan ku, imajinasi yang selalu aku putar ulang beribu kali dalam lirih malam - malam ku . bahkan terkadang aku berdiskusi dalam fajar ku atas kegelisahan yang selalu aku rasakan , berdiskusi dengan cara yang berbeda atas dasar tujuan yang sama, yaitu cara melarutkan segenggam kerinduan yang terus menusuk tubuhku , tubuh yang seakan lunglai hancur tak berdaya oleh larutan kerinduan yang terus menerus menyiksa ku, aku ingin membuat sedikit perubahan yang membahana keseluruh sisi gelap keapatisan dirimu akan hadirnya kegelisahan di diri ini, aku hanya ingin sedikit dianggap dalam kepingan hari-hari kecil mu. itu saja sudah cukup untuk membuat perubahan besar dalam diriku.
namun kau masih saja belum dapat menerima panggilan jiwa ku atas segala kegaduhan ini.
pesan kedamaian dan ketenangan akan hilangnya dirimu sempat aku terima dalam kelam dan intuisi jiwa yang seakan meredup sedikit demi sedikit dan kemudian padam.
namun apalah arti dari malam ini, yaitu malam yang mengajak aku ikut berperang melawan pedang dan anak panah sang waktu. aku menyerah atas situasi dan keadaan ini, keadaan yang memaksa aku untuk diam dipojokan terjangan dan tusukan cahaya bulan yang seakan ikut larut dalam tangisan yang tak terdengar seutuhnya. aku kalah aku pulang aku menyerah atas kehadiran mu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar