Rabu, 05 September 2012

kemarin, saat itu dan dahulu

iringan langkah ini menelusuri setiap perjalanan hari-hari yang telah aku lewati
bahkan genangan hujan yang kemarin turun pun masih tersisakan , hawa angin yang dari kemarin terus menerus membuntuti ku kemanapun aku pergi seakan ia tak ingin beranjak pergi dari kerasnya perdebatan hati ini. masih lengkap dengan tirani cinta yang terus membelenggu hati ku yang melihat sepasang camar yang berdansa mesra dibawah setangkai pohon jeruk degan tetesan kecil air sisa hujan sore kemarin .tahukah saat ini rinduku kepadanya kembali membara sekan tak pernah padam. aku ingin lebih, lebih dari sekedar teman ataupun sahabat , tapi kau membayarnya apa ? cuman dengan harapan dan curhatan kau terhadap dia, dia yang bahkan belum mengenal kamu separah aku mengenal kamu . seakan tatapan tajam mu begitu memburu informasi dia yang ingin terus engkau gali dari diriku, tuhan tolong bukakan pintu sadarnya bahwa disini ada aku, aku yang selalu memberikan waktuku untuk mendengarkan setiap kalimat yang akan dia lontarkan , aku . aku yang selalu setia mendengarkan setiap keluh kesah gadis ini dan aku . aku yang selalu siap memberikan nasihat dikala dia sedang berada dalam kebuntuan.
mengapa kau terus menyikasa dan menyita hati ini dari kemarin , saat itu dan dahulu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar